|
(Studi Korelasi di Madrasah aliyah
darul amal)
Kecamatan Babelan Kabupaten
Bekasi
SKRIPSI
Disusun
sebagai salah satu syarat guna memperoleh
Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun
oleh :
NAMA : LUKMAN NURHAKIM
NPM
: 116110289
Program
Studi PPKn
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) ARRAHMANIYAH
DEPOK
2013
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kebehasilan pembangunan
nasional ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Manusialah yang
mengerakan roda pembangunan, baik yang mengambil keputusan, penentu
kebijaksanaan, pemikiran dan perencanaan, pelaksana terdepan, dan para pelaku
fungsi kontrol atau pengawasan pembangunan.
Mengingat sumber daya manusia merupakan penentu
utama bagi keberhasilan pembangunan, maka kualitasnya harus di tingkatkan secara menyeluruh dan terus menerus sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta derap
perkembangan pembangunan nasional.
Dalam hal itu
pemerintah menetapkan program
peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai sala satu unsur
arah pembangunan jangka panjang dan sala
satu priolitas pembangunan. Upaya yang
paling strategis bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan
Pendidikan
nasional diselengarakan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kehidupan
dan martabat manusia Indonesia guna mewujudkan tujuan pembangunan
nasional.pendidikan nasional dilaksanakan sebagai dasar pembentukan watak dan
kpribadian manusia Indonesia.
|
|
Pada
era globalisasi di indonesia pendidikan sangatlah diutamakan dalam pembangunan
bangsa. Sehingga pendidikan memiliki peran yang penting untuk menunjang sumber daya manusia yang berkualitas sehingga
dapat menumbuhkan rasa membangun diri sendiri serta bertanggung jawab terhadap
Bangsa dan Negara Indonesia.
Hubungan
psikologis atau interaksi pun harus berperan sebagai penunjang kegiatan
pendidikan dalam menempatkan tujuan atau keinginan yang akan dicapai, baik
tujuan yang dirumuskan bersifat abstrak maupun konkrit dengan variabel-variabel
atau rumusan-rumusan yang dibentuk dengan metodologi interaksi khusus untuk
memudahkannya.
Dalam
hubungan psikologis antara perhatian pendidikan sekolah maupun diluar sekolah
(ekstrakulekurer) dalam disiplin belajar terhadap unsur tingkah laku yang
mempengaruhinya, tingkah laku tersebut dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
tingkah laku yang eksplisit atau
terbuka dan tingkah laku yang implisit
atau tertutup. Tingkah laku diatas menjadi faktor psikis manusia lingkungan
kepada pendidikan, seperti : membaca, menulis, berjalan dan sebagainya. Faktor
ini juga menentukan untuk membentuk suatu pendidikan berkualitas menjadi
penunjang kehidupan manusia.
Rangsangan-rangsangan
tersebut ternyata adalah merupakan pendidikan sangat positif. Terkait dengan
faktor tersebut, yang menunjang pemerintah membuat peraturan yang mendasar dari
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 yang menyatakan bahwa :
1.
Setiap warga
Negara berhak mendapatkan pendidikan
2.
Setiapa warga
Negara mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
3.
|
4.
Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.
Pendidikan
mempunyai peranan penting sebagai wahana untuk menghantar peserta didik
mencapai kebahagiaan, yaitu dengan jalan
membantu mereka meningkatkan kualitas hubungan dengan dirinya, lingkungannya,
dan Tuhannya akan jauh dari kebodohan. Perkembangan pendidikan sangat
menentukan apa yang dicita-citakan setiap manusia, dalam hal ini psikologis
manusia terutama kepada hubungan interaksi
pendidikan antara orang tua dan anak, maka masalah pokok atau mendasar bagi
pendidikan hubungan antara orang tua dan anak adalah bagaimana manusia
menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapainya dapat bermanfaat dan berfungsi
bagi kehidupan yang sejahtera.
Lingkungan
atau tempat kegiatan proses pendidikan berlangsung, hal tersebut dibagi menjadi
tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan informal
(pendidikan keluarga), pendidikan formal
(pendidikan sekolah) dan pendidikan non
formal (pendidikan masyarakat). Pendidikan keluarga adalah prioritas utama
karena lingkungan inilah anak mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang sangat
mendasar untuk membentuk sumber daya manusia berkualitas.
Fungsi
dan tujuan pendidikan diatur menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
“Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.1
|
Pendidikan
tidak hanya didapatkan dari proses belajar mengajar akan tetapi bisa didapatkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler diantaraya melalui kepramukaan.
Gerakan
kepramukaan adalah badan non pemerintah, yang berusaha membantu pemerintah dan
masyarakat, dalam membangun masyarakat dan
bangsanya, khusus dibidang pendidikan, melalui kegiatan kepramukaan
dengan mengunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
Kegiatan
kepramukaan diharapkan sebagai suatu wadah pendidikan bagi anak anak dan pemuda
yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan
keluarga dan ligkungan sekolah.
Didalam
kepramukan siswa dapat diajarkan,
berbagai macam ketrampilan serta kemandirian dan menuntun siswa kearah disiplin
dalam segala bidang.
Siswa
yang mengikuti gerakan kepramukan diharafkan lebih disiplin dalam mengatur
waktu serta lebih aktip dikelasdan mengikuti tata tertib sekolah ,selanjutnya
dapat meningkatkan prestasi belajar khususya, dalam mata pelajaran
kewarganegaraan.
Gerakan
kepramukaan diharapkan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia :
1.
menjadi manusia
yang berkpribadian dan berwatak luhur
2.
tinggi mental,
moral,budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya
3.
kuat dan sehat
fisiknya
4.
menjadi warga
Negara Indonesia yang berjiwa pancasila.
5.
Disiplin
Dilingkungan
madrasah aliyah darul amal kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi masih ada siswa
yang kurang disiplin dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Adapun fakta
masalah kedisiplinan yang ditemukan adalah sebagai berikut :
a.
Banyakya siswa
yg bolos pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaran
b.
Banyak siswa
yang terlambat masuk pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaran
c.
Banyak siswa
yang tidak mengikuti upacara bendera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar